Kontak Info Lain dan Alamat:

Kunjungi Blog kami: http://skbdenpasar.blogspot.com
Facebook:
skbkotadps@yahoo.co.id
Vidio:
Youtube SKB Kota Denpasar
Email: skbkotadps@yahoo.co.id dan skb.denpasar@gmail.com
Telp: (0361) 461892
Alamat: Jl. Trengguli I Tembau-Penatih Denpasar Timur - Bali

Jumat, 31 Mei 2013

CALISTUNG BURUH USUNG PASAR BADUNG

Sebagaimana telah kami beritakan pada facebook dan blog UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2013 yang lalu bahwa kami telah bekerja sama dengan LSM Lembaga Anak Bangsa (LAB) Bali untuk menangani pendidikan untuk Pekerja Anak Pasar Badung atau Buruh Su’un (usung) Pasar Badung yang belum melek aksara. Pemerintah Kota Denpasar mengikutsertakan UPT SKB Disdikpora Kota Denpasar yang notabene adalah lembaga penyelenggara Program PAUDNI dan menggandengkannya dengan Lembaga Anak Bangsa sebuah LSM yang mempedulikan nasib dan masa depan anak-anak bangsa yang terlantar. Yang menjadi sasaran didiknya adalah Pekerja Anak/Remaja serta para pengemis cilik yang beroperasi di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Dari identifikasi yang kami lakukan maka terjaringlah sasaran didik sebanyak 90 orang. Mereka berusia dari 3 tahun sampai yang tertua 18 tahun. Sebagaimana telah tertuang pada pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa Tiap-tiap warga Negara berhak memperoleh pengajaran. Ini artinya bahwa memperoleh pengajaran dan pendidikan itu sudah merupakan hak setiap warga Negara Republik Indonesia. Baik disadari maupun tidak. Yang sadar tentu akan melaksanakan pendidikan disukung oleh keluarganya. Dan mereka menyadari betul bahwa pendidikan ini adalah suatu aset yang akan menentukan masa depan mereka. Tidak demikian halnya dengan mereka yang tidak menyadarinya atau sadar tapi tidak berniat/berminat. Tidak sadar arti pentingnya pendidikan, atau tidak berniat/berminat dikarenakan oleh beberapa factor antara lain terutama sekali faktor ekonomi. Dan ini merupaka faktor yang paling popular yang paling sering kami jumpai di pendidikan non formal. Dan hal seperti ini ada pada diri para buruh tukan usung (Buruh Tukang Su’un) yaitu para buruh yang menawarkan jasanya untuk mengangkut barang-barang dari para pembeli atau mereka yang memerlukan tenaganya untuk itu. Selain para buruh tukang usung/su’un, juga terdapat para pengemis/gegendong cilik. Para gegendong cilik yang usianya berkisar antara 3 sampai dengan belasan tahun (usia anak PAUD dan SD) ini ternyata “diperalat” oleh orang tuanya untuk menjadi pengemis atau gegendong. Mereka juga adalah aset keluarganya untuk menghidupkan ekonomi dan membantu orang tuanya. Mereka inilah yang kami jaring dan menjadi sasaran didik kami. Karena mereka semua sama sekali belum mengenal dan dapat membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG), maka mereka kami jaring kedalam Program KF (Keaksaraan Fungsional). Meski rencananya Program kerja sama dengan Lentera Anak Bangsa ini baru akan diresmikan dan di lounching pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2013, namun untuk pendekatan dan mensosialisaikan diri maka petugas kami dari UPT SKB Disdikpora Kota Denpasar “turun gunung” dan melaksanakan pendekatan serta pembelajaran awal pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013. Sayang sekali bahwa mereka hanya hadir 10 orang saja. Hal ini karena pada hari yang bersamaan beberapa diantaranya pulang kampung karena ada upacara adat yang wajib dihadirinya. Namun demikian kami tetap melaksanakan proses belajar mengajar ini. Seperti telah disinggung diatas, memang disadari kalau komunitas seperti mereka ini kesadaran belajarnya tentu sangatlah rendah. Oleh karena itu maka selayaknya kami yang proaktif dan jemput bola mengejar dan memburu mereka untuk belajar. Dan ini memang sangat tepat sesuai dengan konsep “kejar” yaitu Kejar =Kelompok Belajar, Kejar=Bekerja sambil Belajar, serta mengejar dan memburu para peserta didik dimana pun mereka berada tidak kenal tempat, waktu, dan status sosialnya. Bahkan beberapa tahun yang silam, sasarannya juga para nara pidana di dalam penjara! Dan hal ini sejalan dengan pasal 31 ayat 2 yakni pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan……ya memang harus kita usahakan dan selenggarakan dimana pun tempatnya di wilayah kerja kita serta siapapun sasarannya tanpa ada unsur diskrikinatif. Mereka/para peserta didik ini juga tidak kami ganggu pekerjaannya, mereke tetap bekerja sesudah itu baru belajar. Belajar berkelompok. Dan kami memiliki para Pamong Belajar yang handal dan proaktif untuk hal-hal yang seperti ini. Adapun tempat belajar dari komunitas ini adalah pada Lantai 4 Pasar Badung Kota Denpasar. Jadwalnya adalah setiap hari Jumat dan Sabtu dari jam 11.00 sampai dengan jam 14.00 wita. Selain kami dari UPT SKB Disdikpora Kota Denpasar, masih banyak juga lembaga serta institusi yang ikut nimbrung memberdayakan SDM mereka. Antara lain yang sempat kami catat adalah dari Fakultas Kedokteran Uiversitas Udayana (UNUD), PT Gemilang Semesta dll. Mereka mengisi dari segi keterampilan serta sisi kesehatan dari kedokteran UNUD. Dalam kesempatan ini kami dari UPT SKB Disdikpora Kota Denpasar menyerahkan bantuan berupa alat tulis dan buku tulis untuk keperluan belajar mereka. Dan langsung diserahkan kepada para peserta didiknya oleh Kepala UPT SKB Disdikpora Kota Denpasar Ni Made Sugiantini, S.Pd. M.Pd.H. (smt).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar