Kontak Info Lain dan Alamat:

Kunjungi Blog kami: http://skbdenpasar.blogspot.com
Facebook:
skbkotadps@yahoo.co.id
Vidio:
Youtube SKB Kota Denpasar
Email: skbkotadps@yahoo.co.id dan skb.denpasar@gmail.com
Telp: (0361) 461892
Alamat: Jl. Trengguli I Tembau-Penatih Denpasar Timur - Bali

Sabtu, 31 Agustus 2013

KETERAMPILAN MEMBUAT SABUN MANDI DI SANGGAR BELAJAR LAB

Acara keterampilan yang diberikan kepada para Peserta Didik Sanggar LAB (Lentera Anak Bali) pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2013 adalah membuat sabun mandi. Seperti biasanya, kali ini yang bertindak sebagai nara sumber adalah Mbak Debby dkk (salah satu stake holder dan relawan pemberdaya sanggar LAB). Acara dimulai pada jam 11.00 wita. Hadir juga dalam acara ini adalah UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar, Siswa-siswi SMA Negeri 4 Denpasar (relawan), Para Tenaga Pendidik dan tentu saja para peserta didik yang berjumlah 20 orang. Untuk kali ini keterampilan yang diberikan oleh Mbak Debby adalah membuat sabun mandi. Adapun bahan-bahannya adalah: 1. 1 kg chip soap, 2. 250 gr Steanic Heid, 3. 50 cc parfum, dan 4. 50 gr pewarna minyak. Dari bahan-bahan tersebut akan menghasilkan 45 buah sabun mandi. Para peserta didik LAB sangat tekun dan tertarik mengikuti acara keterampilan membuat sabun ini. Program keterampilan untuk anak-anak LAB ini akan selalu diberikan setiap 2 minggu sekali. Pada 2 minggu yang akan datang yakni 14 September 2013 akan diberikan keterampilan membuat bando. Diharapkan, dengan memberikan berbagai keterampilan untuk para peserta didik LAB ini, mereka tidak hanya bisa CALISTUNG (Membaca, menulis, dan berhitung), juga memiliki berbagai keterampilan untuk bekal hidupnya kelak dikemudian hari. Acara yang dimulai pada jam 11.00 wita ini berakhir pada jam 12.30 wita. Agar sabun ini dapat dipakai atau dijual, maka perlu waktu 6 jam untuk menjadi padat (smt).

Jumat, 30 Agustus 2013

NI PUTU SUKA ASTUTI BERHASIL MERAIH JUARA 2 LOMBA MENDONGENG

Ni Putu Suka Astuti, A.Ma Guru PAUD “Harapan Bangsa” UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasa berhasil meraih juara 2 Lomba Mendongeng Antara Guru-guru PAUD se Kota Denpasar. Seperti yang pernah kami muat dalam catatan facebook dan artikel blog kami (lihat dan baca lagi artikel berita ini di catatan facebook dan blog pada hari Kamis tanggal 1 Agustus 2013), lomba mendongeng antara Guru Paud se Kota Denpasar ini dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali pada hari Kamis 1 Agustus 2013. Dalam lomba tersebut, Ni Putu Suka Astuti, A,Ma membawakan sebuah Dongeng Rakyat Bali yang berjudul “SIAP SELEM DAN MENG KUWUK”. Sebagai penghargaan atas prestasinya ini, Ni Putu Suka Astuti, A,Ma memperoleh piala dan tanda penghargaan berupa piagam serta uang 1 juta 4 ratus ribu rupiah yang diserahkan langsung di kantor Balai Bahasa Provinsi Bali Jalan Trengguli I Denpasar Timur. Ia didampingi pengelola Paud “Harapan Bangsa” Dra. Sri Hartati Andriana. Untuk itu Kepala UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar beserta staf mengucapkan selamat atas prestasi yang telah dicapai oleh salah satu Guru Paud kami ini, semoga pada masa yang akan datang prestasi serupa dari berbagai bidang dapat diikuti oleh insan UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Dengan prestasi-prestasi yang dicapai ini akan dapat mengharumkan nama lembaga ini khususnya serta jajaran Dinas Dikpora Kota Denpasar (smt).

Jumat, 23 Agustus 2013

MISS INDONESIA 2013 MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA SANGGAR BELAJAR LAB

Vania Larissa Miss Indonesia Taguh 2013 berkunjung ke Sanggar Belajar Lentera Anak Bali (LAB). tujuan kunjungannya adalah untuk melaksanakan misi sosialnya memberikan bantuan kepada para peserta didik berupa peralatan CALISTUNG (Membaca Menulis dan Berhitung). Seperti sudah sering kami tulis disini bahwa Sanggar Belajar LAB adalah kelompok belajar yang dibentuk oleh Yayasan Lentera Anak Bali untuk menjaring pekerja anak yang mangkal di pasar Badung Denpasar. pekerja anak atau buruh anak-anak ini adalah tukang suwun atau tukang jinjing barang-barang belanjaan pembeli. Mengingat bahwa pada usia dini seperti mereka ini yang berusia berkisar 7 sampai dengan 15 tahun tergolong anak-anak dan sesuai undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, inti undang-undang tersebut ada 5 hak anak. Yang pertama adalah hak sipil yaitu anak-anak wajib memeiliki akta kelahiran. yang kedua adalah hak pendidikan bahwa anak-anak berhak bahkan wajib memperoleh pendidikan. yang ketiga adalah hak kesehatan anak, selanjutnya yang keempat adalah hak mengisi waktu luang yaitu bermain dan kegiatan seni dan budaya. Yang kelima adalah hak perlindungan anak yaitu mereka terhindar dari eksploitasi dan diskriminasi baik oleh orang tuanya maupun orang lain baik fisik dan non fisik. misalnya para orang tua tidak boleh mempekerjakan anak-anaknya. oleh karena itu oleh Yayasan Lentera Anak Bali kemudian mereka dijaring untuk didik agar mereka memiliki masa depan dan tidak lagi menjadi buruh anak apalagi gelandangan. Bantuan yang diberiukan Miss Indonesia 2013 ini adalah bantuan yang disponsori oleh MNC (Media Nusantara Citra). Sedangkan Miss Indonesia Vania Larissa adalah duta yang membawa misi sosial dari perusahaan media ini. Selain bantuan alat-alat belajar, juga ada pembagian uang sekedarnya untuk setiap peserta didik LAB ini. Dalam kesempatan ini Miss Indonesia juga mengadakan shoting yang bertema pendidikan melibatkan anak-anak LAB serta wawancara, baik dengan peserta didik, tenaga pendidik maupun volunteer serta stakeholder yang juga hadir dalam kesempatan ini. acara yang dimulai jam 11.00 wita berakhir pada jam 15.00 wita (smt).

SOSIALISASI PENTINGNYA PENDIDIKAN USIA DINI KEPADA BURUH SUWUN PASAR BADUNG

Salah satu kendala yang dihadapi oleh Sanggar Belajar Lentera Anak Bali dalam memberdayakan Buruh Anak Tukang Suwun Pasar Badung dan Gepeng adalah karena adanya larangan dari para orang tua mereka untuk ikut belajar di kelompok belajar Sanggar Belajar Lentera Anak Bangsa. oleh karena itu maka Yayasan Lentera Anak Bali kemudian mengadakan pertemuan dengan para buruh tukang suwun pasar Badung yang notabene adalah orang tua para Pekerja Anak di Pasar Badung. Hadir dalam sosialisasi ini beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) antara lain adalah Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pembedayaan Perempuan Kota Denpasar mewakili Walikota Denpasar, Kasubdin PLS pada Disdikpora Kota Denpasar mewakili Kadis Dikpora Kota Denpasar, Kepala PD Pasar Badung, Kornal Pamong Belajar SKB Kota Denpasar mewakili Kepala UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar serta para tenaga pendidik di Sanggar Belajar LAB. sambutan diawali oleh Kasubdin PLS Disdikpora Kota Denpasar I Nyoman Gede Arnawa, M.Pd mewakili Kadis Dikpora Kota Denpasar. pada intinya beliau menekankan betapa pentingnya pendidikan itu, "Oleh karena pentingnya pendidikan maka Ibu-ibu yang menjadi buruh di pasar Badung ini untuk memberikan kesempatan anak-anaknya untuk belajar di Sanggar LAB yang ada di lantai 4 pasar Badung ini" katanya kepada para ibu-ibu buruh tukang suwun di Pasar Badung yang hadir dalam sosialisasi ini, "Perlu Ibu-ibu ketahui, saya adalah penduduk asli kota Denpasar. Sewaktu kecil saya pernah berjualan es di pasar ini. Dari hasil berjualan es itu saya dapat melanjutkan pendidikan saya sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Mengapa saya sampai membicarakan tentang masa lalu saya? Hal ini untuk memotivasi Ibu-ibu agar memberikan kesempatan anak-anaknya untuk belajar karena belajar adalah hak setiap anak. Jangan mereka dieksploitasi untuk membantu Ibu-ibu ini mencari kerja sebagai buruh tukang suwun maupun gepeng" katanya dalam sambutannya. Sementara itu senada dengan yang disampaikan oleh Kasubdin PLS Disdikpora Kota Denpasar, Kepala Badan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar juga menekankan bahwa para ibu-ibu buruh Pasar Badung ini tidak boleh melakukan eksploitasi terhadap putra-putrinya untuk bekerja sebagai buruh tukang suwun di pasar Badung. "Hal ini berkaitan dengan masalah perlindungan anak" katanya. "Ada undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, inti undang-undang tersebut ada 5 hak anak. Yang pertama adalah hak sipil yaitu anak-anak wajib memeiliki akta kelahiran. yang kedua adalah hak pendidikan seperti apa yang sudah disampaikan oleh Bapak Kasubdin PLS Disdikpora Kota Denpasar bahwa anak-anak kita berhak bahkan wajib memperoleh pendidikan. yang ketiga adalah hak kesehatan anak, selanjutnya yang keempat adalah hak mengisi waktu luang yaitu bermain dan kegiatan seni dan budaya. Yang kelima adalah hak perlindungan anak yaitu mereka terhindar dari eksploitasi dan diskriminasi baik oleh orang tuanya maupun orang lain baik fisik dan non fisik. misalnya para orang tua tidak boleh mempekerjakan anak-anaknya seperti apa yang telah Ibu-ibu lakukan selama ini terhadap anak-anaknya. Apalagi Kota Denpasar merupakan Kota pelayanan terhadap anak. Kalaupun terpaksa, anak-anak hanya boleh dipekerjakan hanya 2-3 jam, selebihnya waktu mereka untuk bermain-main dan bersekolah. Nah itulah tujuan pertemuan ini. Disamping itu apabila ibu-ibu menemukan masih saja ada orang tua yang memperkerjakan anak-anaknya agar melaporkan hal tersebut kepada kami karena mereka sudah melakukan pelanggaran dan karena sudah ada undang-undangnya maka yang berbuat demikian akan dijerat hukum dan dipenjara selama 5 tahun atau denda yang seratus juta. Demikian juga yang menyuruh mereka bekerja juga ikut terjerat hukum. lebih baik kalau anak-anaknya itu diarahkan agar ikut belajar di Sanggar Belajar Lentera Anak Bali yang belajar di lantai 4 ini. berilahkan yang terbaik untuk anak-anak ini karena anak-anak adalah penerus generasi kita pada masa yang akan datang. anak-anak yang sehat, cerdas serta berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. sekali lagi mari kita jangan lagi mengeksploitasi anak-anak kita sehingga dengan demikian mereka dapat bertumbuhkembang sesuai dengan kodratnya sebagai anak-anak" demikian kata beliau. sementara itu Kepala PD. Pasar juga memberikan pernyataan yang tegas kepada para buruh tukang suwun Pasar Badung. " Bila masih ada yang mengeksploitasi anak-anaknya untuk bekerja di Pasar ini maka saya tidak akan segan-segan untuk melarang kalian melakukan pekerjaan di pasar ini. dan juga anak-anak itu akan ditangkap oleh Satpol PP Kota Denpasar. Oleh karena itu seperti apa yang sudah disampaikan oleh Ibu Kepala Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan serta dari Dinas Dikpora Kota Denpasar untuk memberikan kesempatan anak-anaknya belajar dan bermain sesuai dengan kodratnya. Masa anak-anak seperti mereka itu tidak boleh melakukan pekerjaan seperti apa yang sudah disampaikan tadi karena sudah melakukan pelanggaran hukum". Demikian Kepala PD. Pasar Badung. Dengan adanya sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini ini diharapkan setiap buruh tukang suwun Pasar Badung ini memahami pentingnya pendidikan bagi putri-putrinya serta memahami pula adanya undang-undang perlindungan anak dan memperkerjakan anak-anak dibawah umur. Dengan demikian agar tidak terjadi lagi eksploitasi terhadap anak-anaknya untuk melakukan pekerjaan sebagai buruh tukang suwun ataupun melarang anak-anaknya tersebut untuk belajar (smt).

Kamis, 22 Agustus 2013

STIMULASI DITEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI PAUD HARAPAN BANGSA

Untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan anak khususnya anak usia dini (5-6 tahun) yang ada di sekolah Taman Kanan-kanak (TK) serta Pemeriksaan Kesehatan PAUD secara rutin setiap tahun. Untuk itu maka pada hari Kamis tanggal 22 Agusustus 2013 PAUD “Harapan Bangsa” UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar mendapatkan pemeriksaan kesehatan bagi peserta didiknya. Untuk pemeriksaan Kesehatan tahun 2013 ini adalah pemberian Obat Cacing secara masaal pada anak Balita dan Anak sekolah. Sebagaimana setiap pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun maka instansi kesehatan yang melakukan pemeriksaan pada PAUD “Harapan Bangsa” adalah Puskesmas II Denpasar Timur. Adapun peserta didik Paud “Harapan Bangsa” yang menjadi sasaran program kesehatan ini berjumlah 117 orang. Terdiri dari Play Group (3-4 tahun) sebanyak 8 orang, TK Kelompok A (4-5 tahun) sebanyak 19 orang dan TK Kelompok B (5-6 tahun) sebanyak 90 orang. Untuk anak-anak Play Group diberikan vitamin A dan Obat Cacing (Albendazole 400 mg). Sedangkan untuk anak-anak TK usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun diberikan obat cacing. Bersamaan dengan kegiatan ini dilaksanakan juga Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTKA). Terhadap sasaran kesehatan yang sama (smt).

Sabtu, 17 Agustus 2013

DIRGAHAYU HUT KE 68 NKRI

SKB KOTA DENPASAR DALAM MENGISI HUT KE 68 NKRI

Berbagai kegiatan yang mengikutsertakan UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar dalam rangka menyambut HUT NKRI ke 68 Sabtu 17 Agustus 2013. Diantaranya PAUD “Harapan Bangsa” diikutsertakan oleh Masyarakat Dusun Tembau Tengah Kelurahan Penatih dimana UPT SKB Dinas Dikpora ini berlokasi. Masih terngiang petuah para “founding father” PLS (sekarang PAUDNI) dimasa lalu bahwa “Sanggar Kegiatan Belajar” atau SKB itu harus dekat dengan masyarakat. Terutama sekali masyarakat dilingkungan dimana SKB ini berlokasi. SKB harus welcome terhadap masyarakat sekitarnya. Kedekatan ini ditandai dengan salah satunya senangnya masyarakat datang ke SKB. Tentu pada awalnya datang berkunjung biasa, lalu bermain dan akhirnya ingin belajar. belajar apa saja yang ada kaitannya untuk pemberdayaan dirinya atau meningkatkan kompetensi dirinya. Maka tidak salah kalau para “founding father” kita dulu memberi nama institusi Pendidikan Non Formal ini dengan sebutan sanggar. Istilah sanggar terasa akrab dan terkesan tidak “seram”, kaku, berjarak, diskriminatif dan berbagai istilah yang pada dasarnya menjauhkan skb dengan masyarakat lingkungannya. Atau dengan kata lain sanggar ini tidak ingin menjadi lembaga yang formal. Dan pada kenyataannya lembaga ini adalah lembaga yang menangani masalah pendidikan non formal. Dengan keakraban skb dengan lingkungannnya tentu berdampak pula dengan semakin mudahnya skb menjaring warga masyarakat yang masih belum mengenyam pendidikan. Dalam hal ini tentunya sasaran pendidikan non formal. Indikasi seperti yang diharapkan oleh para “founding father’ nampaknya ada juga pada UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Jika Anda sempat datang ke SKB kami ini, nampak anggota masyarakat mulai yang kecil, remaja bahkan sampai tua beraktivitas di halaman SKB kami. Para remaja bermain bola, para orang dewasa jalan-jalan dan juga berolahraga dihalam yang cukup luas. Bahkan para remajanya ada yang tertarik ingin belajar di SKB. Misalnya belajar menari, belajar di Pendidikan Kesetaraan, membaca buku-buku di TBM (Perpustakaan) SKB. Dengan demikian, UPT SKB Kota Denpasar sudah termasuk sesuai dengan yang diharapkan oleh para “founding father” PLS kita itu yaitu SKB yang dekat dengan masyarakat. Kedekatan SKB Kota Denpasar dengan masyarakat sekitarnya menimbulkan hubungan yang sangat harmonis. Simbiosis mutuali, salaing membutuhkan satu sama lainnya. Dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke 68 Republik Indonesia 17 Agustus 2013, Paud “Harapan Bangsa” UPT SKB Dinas Dikpora diikutsertakan dan dilibatkan dalam acara menyambut serta mengisi berbagai kegiatan dilingkungannya. Acara menyambut HUT ke 68 RI ini diadakan oleh masyarakat Banjar/Dusun Tembau Tengah Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur. Memang, UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar ini berlokasi di Dusun ini. Anak-anak Paud diikutsertakan dalam berbagai lomba yang mereka laksanakan seperti lomba mewarnai gambar. LOMBA ANAK-ANAK LAB (LENTERA ANAK BALI) Sementara itu pada hari yang sama Sanggar Belajar Lentera Anak Bali juga melaksanakan berbagai Lomba dalam rangka menyambut HUT ke 68 NKRI ini. Seperti diketahui Sanggar Belajar Lentera Anak Bali ini didirikan oleh Yayasan Lentera Anak Bangsa. Lentera Anak Bali ini adalah sebuah kelompok belajar yang menjaring / menyasar tenaga kerja anak-anak. Mereka pekerja anak Tukang Suwun atau Tenaga Pengangkut (kuli kasar) yang berada di Pasar Badung Denpasar. Selain para Tukang Suwun ini juga termasuk para gelandangan/gepeng/pengemis yang beroperasi di Pasar Badung. Oleh Yayasan Lentera Anak Bangsa sebuah Yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan perlindungan anak mengajak mereka belajar agar mereka bias membaca, menulis, dan berhitung. Adapun tempat belajarnya adalah di Pasar Badung Lantai IV Jalan Gajah Mada Denpasar. UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar kemudian dilibatkan oleh Yayasan Lentera Anak Bangsa dalam membelajarkan mereka. Dan hal ini sangat pas karena program-program SKB juga menangani masalah pendidikan cq pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal. Selain UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar, puluhan stakeholder ikut terlibat didalamnya. Misalnya dari Fakultas Kedokteran UNUD dsbnya. Dalam mengisi kemerdekaan HUT ke 68 NKRI ini, Sanggar Belajar LAB juga melaksanakan berbagai perlombaan. Perlombaan-perlombaan tersebut antara lain : 1. Lomba Membersihkan Tangan, 2. Lomba Menggosok Gigi, 3. Lomba Makan Kerupuk, 4. Lomba Lari Kelereng dan 5. Lomba Memasukkan Paku ke dalam Botol. Demikian beberapa acara yang melibatkan UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar dalam kegiatan mengisi kemerdekaan RI tahun 2013 ini smt).

Senin, 12 Agustus 2013

SEJARAH PAKET C “SARASWATI” UPT SKB DINAS DIKPORA KOTA DENPASAR

Oleh : A. A. Ngr. Sumantri. Paket C “Saraswati” UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar dibentuk pada Tahun 2001. Waktu itu bernama Kejar paket C “Widya Dharma Utama” UPTD SKB Denpasar Kota. Paket C hanya ada dan berlokasi (belajar) di Gedung UPTD SKB Denpasar Kota. Sampai sekarang setelah bernama UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Selanjutnya kesejarahannya dapat diruntut sebagai berikut : Angkatan I Tahun Ajaran 2001/2002, 2002/2003, 2003/2004 (pada angkatan I ini sebagai pengelola adalah Dra. Ketut Lasmini. Pada Angakatan I ini sejak tahun 2001 UPTD SKB Denpasar Kota tidak memiliki Kepala difinitif. Hal ini sebagai dampak otonomi daerah dimana pada saat penyerahan aset daerah dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah, dalam pembentukan lembaga-lembaga di Pemkot Denpasar UPTD SKB Denpasar Kota tidak termasuk didalamnya. Padahal secara fisik berupa gedung beserta administrasinya sudah diserahkan, akan tetapi tidak demikian halnya dengan pembentukan lembaganya. Nampaknya ada sesuatu yang miskomunikasi. Namun demikian, berkat Anggaran rutin dari Dinas Dikpora Kota Denpasar SKB masih dapat beroperasi. Bersamaan dengan dibentuknya kembali lembaga ini pada tahun 2006 maka diangkat pula Kepala SKB difinitif yaitu I Made Raka, SE.,M.Si.,Ak. ). Kemudian pada Tahun 2008 melalui Peraturan Walikota Denpasar Per 30 Desember 2008 Tentang: Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas / Badan Kota Denpasar UPTD SKB Kota Denpasar menjadi UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar dengan Kepala Drs. I Made Suena, M.Si. sejak saat itu nama lembaga ini menjadi UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Awal 2011 Drs. I Made Suena, M.Si digantikan oleh I Made Subawa, SH. Beliau hanya sempat memimpin UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar hanya setahun. Dan pada Februari 2011 I Made Subawa, SH digantikan oleh Ni Made Sugiantini, S.Pd., M.Pd.H. salah seorang Pamong Belajar UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Melanjutkan kesejarahan Paket C, Angkatan II Tahun Ajaran 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008. Anggakat III 2006/2007, 2007/2008, 2008/2009. Angkatan !V 2007/2008, 2008/2009, 2009/2010. Angkatan V 2008/2009, 2009/2010, 2010/2011. Angkatan VI 2009/2010, 2010/2011, 2011/2012. Angkatan VII 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013. Angkatan VIII 2011/2012, 2012/2013, 2013/2014. Angkatan IX 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015. Angkatan X 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016. (sejak angkatan II sampai dengan angkatan X Paket C dikelola oleh Dra. Ni Wayan Mastini). Dan semenjak tahun ajaran 2012/2013 oleh Subdin PLSPO Dinas Dikbud Kota Denpasar cq Seksi PLS (sekarang Tahun 2013 bernama Dinas Dikpora Kota Denpasar) diberi nama Kejar Paket C “Saraswati”. Alasan penggantian nama ini oleh Seksi saat itu Kasi PLS nya adalah Dra. Ni Made Sulastri Ariani adalah untuk mensiasati Lomba Tutor Paket C dan Kejar Paket C antar Kecamatan. Pada saat itu yang diajukan adalah Kejar Paket C “sarswati” Desa Peguyangan Kangin. Karena kejar ini hanya memiliki Paket A dan B saja maka untuk mensiasatinya dirangkulah Paket C SKB Denpasar Kota yang saat itu bernama “Widya Dharma Utama”. Maka semenjak itulah maka Pendidikan Paket SKB Denpasar Kota diberi nama Kejar Paket “Saraswati” untuk semua tingkatan dan jenjang. Baik jenjang Paket A, B, maupun C. Sesungguhnyalah sejarah terbentuknya UPT SKB Dinas Dikpora ini sangat panjang. SKB ini sudah ada sejak tahun 1969. Saat itu bernama PLPM (Pusat Latihan dan Pendidikan Masyarakat) berlokasi di Desa Kesiman Jalan Supratman depan kantor Camat Denpasar Timur (sekarang menjadi Kantor Kepala Desa Kesiman). Oleh karena itu dinamakan PLPM Kesiman. Saat itu dipimpin oleh Drs. I Gusti Ngurah Widura. Pada tahun 1975 beliau diganti oleh I Gusti Ngurah Oka. Pada tahun 1982 PLPM Kesiman menjadi SKB Kesiman yang di pimpin oleh I Wayan Tingkes (Kepala SKB Kesiman I). Sejak tahun 1996 menjadi UPTD SKB Denpasar Kota. Kemudian sejak tahun 2006 menjadi UPTD SKB Kota Denpasar. Demikian sejarah singkat Paket C “Saraswati” dengan UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasarnya. Secara lengkap mengenai sejarah Pendidikan Kesetaraan beserta lembaga SKBnya baca di Blog kami yaitu "UPT SKB DINAS DIKPORA KOTA DENPASAR RIWAJATMOE DOELOE".

Minggu, 11 Agustus 2013

MEMANFAATKAN ALAT DIGITAL DAN MEDIA ONLINE UNTUK PUBLIKASI YANG EFEKTIF

Oleh : A. A. Ngr. Sumantri Pada masa globalisasi ini, peranan publikasi sungguh sangat penting! Dengan publikasi kita dapat berbagi informasi. Informasi apa saja, terutama tentu saja yang sangat bermanfaat bagi orang lain, dalam suatu ikatan tertentu misalnya sebuah komunitas tertentu. Kami dari UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar sangat menyadari itu. Apalagi kini adalah era digital yang bersifat oneline lagi. Jadi sangat bodoh kalau tidak memanfaatkan keadaan ini. Zaman serba klik via dunia maya/internet. Dengan sekali klik seseorang sudah dapat mengetahui suatu informasi yang diinginkan. Juga banyaknya media publikasi yang gratis di internet. Jadi mengapa kita tidak manfaatkan secara maksimal? Berbagai bentuk media gratis seperti jejaring sosial; facebook, tweeter, netlog dll. Weblog; Blog, wordpres, multyplay dll. Itu semua dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan segala aktivitas yang kita lakukan. Tanpa publikasi apalah artinya? Dan orang tidak akan pernah tau segala kegiatan yang kita lakukan. Informasi itu bisa dalam bentuk data. Dan jenis data itu bukan hanya sekedar angka-angaka, deretan kata-kata, tapi juga dalam bentuk foto-foto. Selain itu juga dalam bentuk gambar bergerak dan bersuara alias audio visual (vidio). Semua hasil rekaman aktivitas kita tersebut dapat kita sebarkan melalui media online yang telah kami sebutkan diatas. Pilihlah yang paling populer dan banyak dipergunakan masyarakat. Maksudnya agar informasi yang kita sampaikan dengan efektif cepat sampai di masyarakat dan juga anggota komunitasnya. Misalnya media jejaring sosial yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini adalah facebook dan tweeter. Kita buat dan pakai kedua media jejaring sosial ini untuk mempublikasikan segala aktivitas kita. Bila perlu dalam format vidio dan di upload via web vidio terkenal Youtube. Dan semua hal tersebut sudah dipergunakan oleh UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar. Hasilnya sungguh luar biasa. Semenjak menggunakan semua jenis media yang paling populer tersebut, nama lembaga kami mulai dikenal di seantero jagad raya (ini bukan berlebih-lebihan karena beberapa orang Indonesia di Luar negeri sering mengontak kami dan ingin belajar di Pendidikan kesetaraan). Dan hal ini tentu banyak sekali dampak positifnya karena semua kegiatan yang kami laksanakan yang notabene menggunakan anggaran pemerintah baik APBD maupun APBN seolah-olah merupakan bagian dari laporan Kegiatan yang sudah kami laksanakan. Dengan bentuk tulisan, foto bahkan vidio itu, para pengambil keputusan baik di Pemerintahan daerah maupun Pusat ada dampak positifnya untuk lebih “lancar” memberikan anggaran kegiatan program pendidikan kesetaraan cq Program Pendidikan Non Formal dan Informal. Demikian pula ke masyarakat, mereka dengan mudah memperoleh informasi misalnya mengenai Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Kesetaraan serta berbagai Program SKB yang sangat mereka butuhkan. Indikasi yang paling mencolok adalah banyaknya perolehan peserta didik PAUD dan pendidikan Kesetaraan. Paling banyak di Kota denpasar bahkan seluruh Bali. Apalagi alat media digital pada era IT ini begitu banyak jenis, macamnya dan juga bentuknya. Setiap orang saat ini hampir tidak ada yang tidak memiliki media digital ini. Apakah itu komputer desktop, laptop, komputer table, sampai yang terkecil HP smart phone dsbnya. Dengan alat-alat ini sekali klik mereka sudah dengan cepat memperoleh segala informasi yang dibutuhkan. Nah, melihat peluang ini sungguh sangat sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik sebagai alat dan media untuk publikasi. Publikasi itu bisa saja tentang kegiatan pribadi, keluarga, komunitas dengan berbagai latar belakang; sosial, pendidikan, bisnis dll tentunya kegiatan yang positif serta bermanfaat bagi orang lain untuk diinformasikan. Dengan melakukan publikasi memanfaatkan media gratis di internet dan ditangkap oleh media digital, percayalah dunia ada dalam genggaman Anda. Ingat ! pada masa penjajahan dulu, baik pihak penjajah maupun negara yang dijajah cq NKRI, masing-masing pihak berusaha menguasai media. Dan medeia yang paling strategis dan satu-satunya yang populer saat itu adalah media audio yakni radio. Dan studio radio yang paling populer dan strategis dimasa itu adalah RRI. Dengan media radio ini, siapa pun yang menguasainya ia akan dengan mudah menyampaikan opininya ke dunia Internasional. Dan hal ini sangat penting karena dapat mempengaruhi pandangan politis pihak yang menyebarkan berita di dunia Internasional. Berkat media RRI saat itu, Indonesia dengan Bung Karno-Hatta menyampaikan / mengumandangkan Proklamasi Indonesia ke seantero Jagad Raya. Indonesia pun diakui merdeka oleh masyarakat dunia. Nah, sangat penting sekali publikasi ini bukan? Tanpa itu, apa pun yang kita lakukan masyarakat tidak akan ada yang mengetahuinya. Dan aktivitas yang kita lakukan berlalu begitu saja tanpa kesan dan kenangan yang tersimpan apalagi dapat dilihat dan disaksikan oleh pihak terkait. Oleh karena itu, marilah segera kita manfaatkan Teknologi komunikasi dan Informasi ini dengan sebaik-baiknya !

Sabtu, 10 Agustus 2013

PERSEMBAHYANGAN SARASWATI DI UPT SKB KOTA DENPASAR

Hari Raya Saraswati jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung atau hari Sabtu tanggal 2013. Hari ini merupakan pawedalan Sang Hyang Aji Sawaswati, yaitu perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Dilakukan upacara selamatan terhadap semua pustaka/rontal/kitab, sebagai penghormatan dan puji syukur kehadapan beliau yang telah menurunkan ilmu pengetahuan. Sebagai lembaga pendidikan, UPT SKB Dinas Dikpora selalu merayakan Hari turunnya ilmu pengetahuan ini dengan melakukan persembahyangan bersama. Persembahyangan ini melibatkan semua unsur antara lain Kepala UPT beserta staf, Tenaga Pendidik dan Kepndidikan dan Para Peserta Didik Pendidikan Kesetaraan termasuk juga PAUD “Harapan Bangsa”. Persembahyangan mulai dilaksanakan pada jam 08.30 wita dipimpin oleh seorang pinandita/Jero Mangku. Setelah nganteb banten dan merapalkan ayat-ayat Weda, diawali dengan Puja Tri Sandya kemudian dilanjutkan dengan Sembahyang Panca Sembah. Sembahyang diakhiri dengan nunas tirta dan bija. Secara keseluruhan yang hadir mengikuti persembahyangan ini berjumlah 150 orang terdiri Peserta Didik Paud beserta Tenaga Pendidikanya, Peserta Didik Pendidikan Kesetaraan paket A, paket B, dan Paket C beserta Tenaga Pendidik dan Kependidikannya, Kepala SKB Kota Denpasar beserta staf. Memang tidak semua peserta didik hadir, kalau semua hadir sekitar 400 orang. Persembahyangan berakhir pada jam 10.00 wita (smt).

Kamis, 01 Agustus 2013

LOMBA MENDONGENG GURU PAUD SE KOTA DENPASAR

Bertempat di Balai Bahasa Povinsi Bali pada hari Kamis 1 Agustus 2013 dilaksanakan Lomba Mendongeng Antara Guru-guru PAUD se Kota Denpasar. Lomba ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi siswa dan guru untuk meningkatkan minat dan apresiasi terhadap perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Daerah cq Bahasa dan sastra Bali. Dipilihnya bentuk dongeng dalam lomba ini adalah agar anak-anak dalam hal ini siswa-siswi PAUD untuk pembentukan karakter anak antara lain : memelihara, menciptakan karakter serta nilai-nilai positif. Sedangkan para guru PAUD sebagai ujung tombak memiliki peran yang sangat strategis untuk mengisi dan membentuk karakter siswa-siswi PAUD agar menjadi generasi penerus yang kelak akan berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Pada lomba mendongeng yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali ini, UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar menyertai Guru PAUD “Harapan Bangsa” Ni Putu Suka Astuti, A.Ma dengan membawakan dongeng Rakyat Bali yang berjudul “SIAP SELEM DAN MENG KUWUK”. Setiap peserta diberikan waktu selama 7 menit berdongeng. Meski dongeng rakyat Bali namun dibawakan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Sebagai juri penilai adalah dari Balai Bahasa 2 orang dan Universitas Terbuka bali 1 orang. Pengumuman pemenang belum dapat diumumkan pada hari ini oleh panitia. Namun akan dimumkan beberapa hari kemudian (smt).