PROGRAM PERCONTOHAN PKM DI DESA PENATIH DANGRI

Denpasar, Kamis 5 September 2013. Program Percontohan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) membuat Pelinggih (Tempat Suci Agama Hindu) dari Batu Hitam dan Pengolahan Sampah dilaksanakan di Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur. Program ini menggunakan dana APBN Tahun 2013 Pusat melalui DIPA BP PAUDNI Regional V Mataram Lombok. Adapun sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Desa Penatih Dangri terdiri dari 10 orang untuk Program PKM Membuat Pelinggih Batu Hitam dan 10 orang untuk PKM Pengolahan Sampah. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah: 1. Meningfkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta sebagai bekal untuk memenuhi nafkah bagi para peserta dalam kelangsungan hidupnya. 2. Dengat memiliki pengetahuan dan keterampilan ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan keterampilan tersebut sebagai usaha baik perorangan maupun kelompok sebagai implementasi ekonomi kerakyatan dalam usaha meningkatkan taraf hidupnya. 3. Mampu membuka peluang kerja, baik melalui sistem mitra kerja maupun sistem pasar. Kegiatan ini sebenarnya sudah dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 2 September 2013, namun karena adanya Bintek bagi para Pamong Belajar Se Provensi Bali termasuk Pamong Belajar UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar cq Penyelenggara kegiatan ini, maka Pembukaan dan peresmian kegiatan ini baru dapat dilaksanakan pada hari Kamis 5 September 2013. Kdegiatan ini akan berlangsung sampai dengan 30 Nopember 2013. Hadir dalam pembukaan ini adalah Ibu Kepala UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar, Kepala Desa Penatih Dangri, Nara Sumber Pengolahan Sampah dari Dinas Pertanian dan Kelautan, Panitia Kegiatan Program PKM, Para Kepala Dusun se Desa Dangri, dan Para Peserta Pelatihan. Dalam sambutan yang dilaksaakan oleh Kades Dangri, beliau mengatakan bahwa permasalahan sampah selalu rumit dimana-mana termasuk juga di Desa Penatih, “Namun demikian kami berusaha menangani sampah ini bekerja sama dengan para Kadus Se Desa Penatih Dangri. Dengan masuknya Program PKM dari UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar ini, kini saatnya sampah yang mulanya sebagai musibah akan diubah menjadi rupiah” demikian kata beliau. “Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saudara-saudara peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik dan tekun hingga Anda betul-betul menguasai pengetahuan mengenai pengolahan sampah ini. Demikian pula halnya kepada para peserta yang mengikuti PKM Membuat Pelinggh dan Tempat Suci ini, kalian meski bersyukur karena membuat tempat suci adalah suatu profesi yang sangat mulia. Ingat, sebelum melaksakan tugas atau memulai pembuatan tempat suci ini kalian mesti mengucapkan beberapa sloka kitab suci kita agar pekerjaan yang kalian lakukan mendapatkan restu dari Ida Sang Hyang Parama Kawi dan hasil kerja kalian memiliki Taksu” katanya. Sedangkan Kepala UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar dalam pembukaan sekalian pengarahannya mengatakan bahwa dengan Program PKM ini masyarakat Desa Penatih Dangri akan memiliki pengetahuan sebagai bekal untuk memenuhi nafkah hidupnya sehingga dengan pengetahuannya itu dapat dikembangkan sebagai usaha perorangan maupun kelompok. Berdasarkan data dari hasil identifikasi kami di Desa Penatih dangri ini, jumlah angkatan kerja yang terdapat disini adalah 2.667 orang. Dari jumlah itu yang sudah bekerja di sektor formal sebanyak 1.329 orang. Sisanya belum memiliki pekerjaan yang pasti. Mereka inilah yang perlu kami garap, dan salah satu upaya itu adalah dengan menggelontorkan Program PKM membuat pelinggih dari batu hitam dan pengolahan sampah. Semoga dengan kedua Program PKM ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa penatih Dangri” katanya. Sementara itu materi teori yang diberikan dalam kedua Program PKM ini antara lain: 1. Manajemen Usaha, Dasar-dasar Komunikasi, Etika Berwiraswasta, Keterampilan Membuat pelinggih batu Hitam, Keterampilan Mengolah sampah. Adapun para nara sumber yaitu Kepala UPT SKB Dinas Dikpora Kota Denpasar, Kornal Pamong Belajar I Nyoman Handika, S.Si, Marcela Wayan Kartini Rini dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Denpasar, Agus Eka Sanjaya dari Perusahaan Stana Bali. Rencananya juga akan dilaksanakan suatu study banding dibeberapa desa tetangga seperti Desa Sanur Kaja tentang pengolahan sampah dan juga pembuatan Sanggah/Tempat suci dari batu hitam. (smt).